|
Tentang Penafsiran QS 2:33-37 |
Sunday, April 29, 2007 |
dalam QS 2:33-37 tentang perintah dan larangan Allah terhadap Adam A.S dan siti hawa serta taubatnya nabi adam. pada kalimat alqur'an disaat perintah tinggal menetap di syurga, larangan mendekati pohon khuldi, serta pengusiran adam dan hawa mufradnya jamak. tapi pada saat taubat disana dikhususkan kepada adam.
ketika Allah menyebutkan Adam as. dalam bentuk tunggal, padahal ketika itu ia bersama dengan Hawa, dalam hal ini al-Imam al-Qurthubi dalam tafsirnya memberikan sejumlah alasan: 1. Bisa jadi untuk menyesuaikan dengan ayat sebelumnya. Yaitu ketika menyuruh Adam dan istrinya tinggal dalam sorga, Allah mempergunakan kata uskun (tinggallah) yang tertuju kepada kata ganti orang kedua tunggal, meskipun kemudian diikuti dengan isterinya. 2. Karena Hawa yang ketika itu bersama Adam adalah seorang wanita. Dalam hal ini Allah ingin menutupi aibnya dan menjaga kehormatannya. Karena itu, ketika melakukan maksiat bersama Adam, yang disebut hanya Adam seperti dalam surat Taha: 121 Maka, durhakalah Adam kepada Tuhan dan sesatlah ia. 3. Sebab, biasanya wanita mengikuti pria, artinya sudah termasuk di dalamnya sehingga tidak perlu disebutkan lagi. 4. Ketika Allah berkata bahwa Dia telah menerima tobatnya, maka sebetulnya termasuk di dalamnya tobat Hawa. Hal ini sama dengan firman Allah pada surat al-Jumuah: 11 وَإِذَا رَأَوْاْ تِجَارَةً أَوْ لَهْواً انفضوا إِلَيْهَا } [ الجمعة : 11 ] “Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya.” Allah tidak mengatakan kepada keduanya karena sudah mewakili. Wallahu a’lam bish-shawab. |
posted by Fhian @ 7:07 AM  |
|
|
|
|